Minggu, 10 Juni 2012

BAYANGAN (judul sementara)

         berawal dari perkenalan yang tak terduga, aku dan noval bertemu di kedai kopi tak jauh dari rumahku. dia tak sengaja menumpahkan kopi ke tempat di mana aku duduk otomatis airnya menimpa bajuku, dia bilang maaf dan terus memandangi ku, karena aku risih melihatnya aku langsung pergi meninggalkan kedai itu pulang ke rumah, bayar dulu pastinya. abang kedai kopi itu sudah mengenalku lama, karena kedai itu sudah berada di sana ketika aku berumur 11 tahun sekarang aku berusia 18 tahun. setiap sore ketika aku ingin melepaskan penat dan lelah aku selalu datang ke sana. dan abang itu tau apa yang ingin aku pesan susu coklat hangat di malam hari dan susu coklat dingin di siang hari. aku juga selalu membawa teman-teman ku ketika sepulang sekolah, namanya ruri dan oliv. mereka teman ku dari semenjak masuk SMA walau kuliah kami terpencar, tapi rumah kami lumayan dekat, jadi tak menghalangi persahabatan kami.

     aku pulang ke rumah tapi tatapan orang itu terus membuntutiku seperti ada yang ingin dia smapaikan tapi dia hanya menunduk dan aku ppun pergi meninggalkan tempat itu...

              Kesokan harinya ketika aku akan pergi ke kampu tak ku duga dia ada di belakangku dan berkata
" hai, kamu mau  ke kampus ya?" tanyanya sopan
"iya aku mau ke kampus." jawabku singkat. tak ada yang dia tanya lagi, aku tak tau kenapa aku merasa sudah dekat dengannya tapi tahu namanya pun aku belum, hanya sapa menyapa seperti tadi, dan aku pun memberanikan diri untuk bertanya.
"kau sudah lama berada di komplek ini? soalnya aku baru melihatmu kemarin." tanyaku


"emmm iya,, ayahku baru pindah lusa kemarin ke sini, dan kebetulan kedai itu juga kedai milik teman ayahku. aku bekerja sampingan di sana, hanya pada sore sampai malam hari, pagi nya ya seperti ini, ke kampus." jawabnya panjang lebar sambil menatapku dalam. Aku benci bila di lihat seperti itu tapi anehnya ketika dia yang melihatku aku merasa biasa saja. ini aneh sangat aneh.
"oh iyya namaku Noval, Noval Ade Nugraha, namamu siapa?" tanya nya sambil menjulurkan tangannya.
"namaku Sima Nurohmah." jawabku singkat aku tak menjabat tanngannya tapi dia mengerti, dia pun menarik kembali tangannya dan menyakukan ke saku jaketnya, lalu tersenyum dan berisyarat untuk pergi duluan, aku mengiyakan.
          sesampainya di kampus aku bertemu dengan teman-temanku dan bercerita. seperti cerita-cerita wanita kebanyakan curhat dan mengadu.
"hei aku punya tetangga baru lho, kalian liat gak laki-laki yang ada di kedai kopi kemarin, nah dia itu tetangga baru aku tahu. cakep nyaa... dia mau gak ya jadi pacar aku hehehe." kata Rina teman ku yang sedikit centil tapi pintar dia aktif di organisasi kampus dan di nobatkan sebagai wanita terimut setelah aku (hehehe)
"oh iya aku tahu, cakep?? kamu bilang itu cakep, ah biasa aza, cakepan juga dude herloni dari pada itu." sanggah Sinta, temanku yang ini biasa saja hanya saja dia agak serewet dan over acting tapi kalau tak ada dia tak rame.
aku hanya terdiam dan tersenyum karena mereka bingung dengan sikapku mereka pun bertannya.
"eh kamu kenapa, senyum senyum bukannya respon atau appa gitu?" tanya rina
"engga, cuma pengen senyum aza." jawabku singkat.
"ah kamu tuh suka gitu, jangan-jangan kamu udah kenal sama dia. nama nya siapa? siapa namanya?" tanya sinta ppenasaran.
"emmm kasih tau gak ya, mmmm namanya noval." jawab ku singkat.
"HAH Kamu udah tau namanya dari mana?" sinta dan Rina kaget,
"tadi pagi aku gak sengaja ketemu. terus kenalan. eh aku ada jam kuliah nih aku tinggal dulu ya dadah." jawabku sambil pergi dari situ dan melambaikan tangan. rina dan sinta melanjutkan obrolan mereka, entah apa yang ssedang mereka obrolkan yang penting aku senang berteman dengan mereka.

      sesampainya di kelas. rupanya sudah ada dosen dan aku duduk di tempat favoritku kebetulan di sana tak ada yang menempati, di pinggir baris kedua dekat jendela. aku duduk di sana. tak lama kemudian ada seorang yang masuk, sebelum itu dia menghampiri dosen lalu Dosen itu mengisyaratkan agar laki-laki itu memperkenalkan diri dahulu, tapi laki-laki itu menolak dan dia hanya ingin langsung duduk. aku tak begitu memperhatikan tapi yang akun lihat, dia duduk di baris ketiga karena dia melewatiku tanpa aku lihat mukanya aku sempat menangkap dia berhenti sejenak di tempatku dan bergerak ke tempatnya. aku hanya diam dan melanjutkan memperhatikan kelompok yang sedang presentasi,sesekali melihat keluar jendela. 

Bersambung....



2 komentar:

  1. Hay.. :).. ini adalah kunjungan aku :). blog kamu bagus. Lam kenal ya... jangan lupa singgah terus di http://putupunyablog.blogspot.com/ .

    BalasHapus
  2. iyya makasihh..

    iya siipp...
    slam kenal juga.. :)

    BalasHapus